Surat Kabar Nasional.com – Taufik Hidayat dikenal sebagai legenda hidup bulutangkis yang vokal. Ia bahkan tak segan-segan untuk mengkritik pemerintah, termasuk Kemenpora.
Salah satu hal yang terbilang frontal, Taufik Hidayat pernah bilang soal Kemenpora banyak ‘tikus’. Ia berani bicara seperti itu karena sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 dan menjadi saksi untuk diperiksa KPK terkait kasus korupsi mantan menpora Imam Nahrawi.
Kini, Taufik Hidayat didapuk menjadi Wamenpora. Tempat di mana ia pernah membicarakan terkait ‘kebobrokan’ kementerian tersebut.
Juara Olimpiade Athena 2004 itu dipilih dan masuk dalam jajaran kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto. Ia mendampingi Menpora Dito Ariotedjo.
Setelah dilantik pada Senin (21/10/2024), Taufik bahkan diingatkan oleh Menpora Dito untuk berhati-hati di kali ketiganya ia bergabung dengan Kemenpora.
“Hati-hati itu kan, begini loh, kalau yang namanya kita kerjanya bagus, baik, ngapain kita mesti takut? Yang penting kita kerja saja,” kata Taufik di Wisma Kemenpora, Selasa (22/10/2024).
“Maksudnya, urusan yang lain kan apa sih yang mau dicari di sini? Kalau buat saya, ya mungkin kemarin enggak ada dan saya juga pernah di sini. Karena kan kita tahu, kita lebih hati-hati itu,” tuturnya.
“Kita tahu juga sejarahnya di kementerian ini. Dari zaman dulu siapa-siapa selalu ada masalah. Amit-amit dengan Pak Menteri ini. Beliau baru kemarin satu tahun setengah, sekarang terpilih lagi di sini.”
“Dan saya ada di sini juga, enggak ada salahnya saya untuk berbicara hati-hati kan, hati-hati dalam menjalankan yang lain-lain,” lanjutnya.
“Saya mengawal program olahraga seperti apa, yang lain-lain kan mereka lebih paham tentang administrasi. Kita takutkan itu. Ngapain kita kerja enak sekarang, berikutnya ada apa-apa,” kata pria berusia 43 tahun tersebut.
Taufik Hidayat juga mengatakan tak akan segan-segan untuk melawan jika ada yang berani ‘nakal’. Namun dengan catatan harus dipastikan secara data.
“Ya, kita lihatlah nanti seperti apa. Kita pelajari, kita telusuri juga. Kan enggak tahu juga nih, saya belum membaca juga, baru tahu itu kan pos-posnya di atas deputi 1, 2, 3, 4 siapa, ke bawahnya siapa-siapa saya juga belum tau kan,” kata Taufik.
“Nanti kan tiap deputi kita melakukan apa, siapa, nanti mungkin juga di situ akan ada masukan-masukan, diskusi juga apa-apa yang lain setelah saya punya data,” dia mempertegas.