Denpasar – Institut Teknologi dan Ilmu Komputer Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan UMKM di Bali. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, tim dosen INSTIKI yang terdiri dari I Gusti Ayu Agung Mas Aristamy, S.TI., M.Kom., Emmy Febriani Thalib, S.H., M.H., serta I Putu Hendika Permana, S.Kom., M.M., bersama sejumlah mahasiswa, terjun langsung mendampingi SM STUDIO, sebuah usaha jasa tata rias (MUA) yang tengah berupaya meningkatkan daya saing di era digital.
Sebagai pelaku UMKM di sektor jasa kreatif, SM STUDIO memiliki peran penting dalam mendukung industri budaya, hiburan, hingga pernikahan. Namun, perjalanan usaha ini masih menghadapi sejumlah kendala. Distribusi pekerjaan masih dilakukan melalui grup WhatsApp yang sederhana dan belum mampu mencatat histori layanan, menampilkan portofolio digital, atau menyediakan ruang ulasan bagi pelanggan. Dari sisi pemasaran, akun media sosial SM STUDIO belum dikelola maksimal; konten yang ditampilkan terbatas pada dokumentasi riasan, minim narasi promosi, serta kurang konsistensi unggahan, sehingga belum berfungsi sebagai etalase digital yang kuat. Selain itu, aspek legalitas berupa pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) juga menjadi kebutuhan mendesak bagi keberlanjutan usaha.
Menjawab tantangan tersebut, tim PKM INSTIKI merancang sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah pengembangan aplikasi mobile SM STUDIO APPS berbasis Android untuk mendukung manajemen layanan secara digital, sehingga distribusi pekerjaan dapat berlangsung lebih transparan, adil, dan terdokumentasi. Tim juga menyelenggarakan pelatihan literasi digital bagi anggota MUA agar terbiasa menggunakan aplikasi pendukung layanan dan komunikasi berbasis teknologi.
Pendampingan lain difokuskan pada penguatan personal branding serta strategi pemasaran digital. Anggota SM STUDIO dilatih menyusun kalender konten, membuat narasi visual, hingga memproduksi materi promosi yang lebih kreatif dan konsisten. Tak hanya itu, tim dosen bersama mahasiswa turut mendampingi proses pendaftaran HKI aplikasi mobile yang sedang dikembangkan sebagai bentuk perlindungan hukum sekaligus penguatan identitas usaha.
Mahasiswa INSTIKI yang terlibat juga berperan aktif dalam pembuatan materi promosi, fotografi, hingga mendukung kampanye digital. Kehadiran mereka membuat pendampingan lebih interaktif karena langsung menyesuaikan dengan kebutuhan mitra di lapangan.

Tim pelaksana PKM menyampaikan apresiasi atas dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek), melalui Program PKM tahun 2025, sehingga kegiatan ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi UMKM mitra.