Surat Kabar Nasional.com Desainer Didiet Maulana memamerkan koleksi terbarunya yang bertajuk ‘Love Letter for Wamena’ dalam perhelatan Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024. Koleksi ini terinspirasi oleh budaya serta pesona keindahan Kota Wamena, Papua Pegunungan. Buka cuma pada koleksinya, Didiet pun turun membawa nuansa Wamena dalam konsep peragaannya. Ia mengungkap, peragaan busananya dibagi dalam tiga rangkaian yang menghadirkan nuansa pagi, siang, dan senja di Wamena. Baca juga: Didiet Maulana Tuangkan Pesona Kota Wamena dalam Koleksi Busana Suasana pagi digambarkan dengan nuansa lampu dengan sentuhan orange seperti terbitnya matahari.
“Sebenarnya penampilan koleksi tadi itu dibagi menjadi tiga sequence, yang pertama itu bercerita mulai dari pagi hari di Wamena. Makanya ketika show mulai seperti ada mentari terbit,” jelas Didiet kepada Kompas.com di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024, Senin (2/9/2024). Berdasarkan pengalaman pribadinya, pagi hari di Wamena terasa begitu dingin dan dihiasi dengan kabut. Bahkan, suhunya bisa mencapai 8 hingga 12 derajat celcius di pagi hari.
Baca juga: Cerita Ferry Salim, Ikut Mendesain Sepatu Kulit Berpadu Suede Hal ini ternyata turut direpresentasikan oleh Didiet melalui nuansa peragaan busananya kali ini. “Pagi hari itu akan penuh dengan embun dan kabut, yang akhirnya suasana tersebut ingin kami bawa ke sini. Kami juga ingin mempresentasikan secara maksimal vibes dari Wamena kepada para undangan yang hadir,” katanya. Setelah itu, pada siang hari suasana akan berganti lebih terang, tapi tetap sejuk yang direpresentasikan dengan nuansa lampu kebiruan. Busana yang ditampilkan dalam nuansa siang di Wamena ini pun cenderung lebih kasual melalui padu padan outer dengan celana pendek wastra, serta kemeja lengan pendek dengan celana pendek. “Kemudian ada dilanjut dengan nuansa siang hari di Wamena dengan warna suasana yang kebiruan. Ditutup dengan matahari terbenam atau senja di sana,” ujar Didiet.
Sementara itu, peragaannya ditutup dengan keindahan senja di Wamena yang diwakili dengan nuansa warna kemerahan yang eksotis. Menariknya, ketika memasuki senja menuju malam, busana yang ditampilkan pun jauh lebih formal dan bold. Hal ini terlihat dengan penampilan blazer dengan celana panjang wastra yang dirancang oleh Didiet. “Jadi yang awal lebih casual, lalu yang akhir lebih banyak bermain dengan blazer. Kemudian banyak bermain dengan celana panjang, memang kami mau buat tampilannya lebih formal saja di akhir,” tandas Didiet.

