Suratkabarnasional.com – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus dan truk tidak bisa dipungkiri lagi. Dan naasnya, peristiwa tersebut menelan korban jiwa yang banyak. Hampir semua peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus dan truk terjadi karena rem blong ketika melewati jalanan menurun. Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, mengatakan hampir semua kecelakaan bus dan truk terjadi di jalan menurun karena medan jalan yang miring.
Dia mengatakan kecelakaan bisa saja dihindari dengan menghilangkan jalan menurun, tapi itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. “Pemerintah tidak cukup dana untuk menghilangkan jalan menurun, sehingga yang dilakukan hanya membuat kondisi jalan bagus, lebih lebar, dan difasilitasi dengan rambu atau pembatas jalan,” ujar Wildan. Namun, Wildan mengatakan hal itu semacam buah simalakama karena semakin bagus kondisi jalan tingkat kecelakaan semakin tinggi.
“Pengemudi menjadi lebih leluasa untuk memacu kendaraan, sehingga prosedur yang benar saat melewati jalan menurun menjadi terabaikan, padahal rem blong terjadi tidak bisa terprediksi,” ujar Wildan.
Dia mengatakan bila pengemudi senantiasa waspada dan tidak melanggar prosedur yang sudah ada maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari. “Sebagian besar penyebab rem blong pada bus dan truk di jalan menurun karena pengemudi melanggar prosedur, bukan karena ada masalah pada sistem rem utama,” ujar Wildan.
Menurut Wildan, rem blong ini ada banyak macamnya dan semua itu terjadi ketika rem utama dipaksakan beroperasi lebih dari kapasitasnya. Padahal, rem utama tidak disarankan digunakan ketika memasuki kawasan jalan menurun. “Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan jalan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari,” ujar Wildan. Jadi, penyebab banyaknya terjadi rem blong pada truk dan bus di jalan menurun adalah faktor geometri jalan dan prosedur yang digunakan pengemudi.