Suratkabarnasional.com – Harga minyak dunia mencuat naik sekitar 2 persen dipicu tingkat persediaan diesel yang rendah menjelang musim dingin telah memicu pembelian. Serta membalikkan kerugian awal yang mengikuti stok minyak mentah dan bensin yang lebih tinggi dari perkiraan.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik USD 2,22 menjadi USD 96,47 per barel, naik 2,4 persen, setelah sempat turun pada hari sebelumnya. Harga minyak mentah AS naik USD 1,93, atau 2,2 persen menjadi USD 89,20 per barel.
Stok minyak sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Oktober menjadi 106,1 juta barel, terendah sejak Mei. Ini merupakan data Lembaga Administrasi Informasi Energi AS, lebih rendah dari ekspektasi turun sebanyak 2 juta barel.
Hal itu mendorong investor untuk mengabaikan adanya 2 juta stok bensin dan kenaikan yang lebih besar dari perkiraan jika stok persediaan minyak mentah mendekati 10 juta barel.
“Bagian yang paling mengganggu dari laporan (EIA) adalah persediaan penyulingan jauh di bawah rata-rata. Musim dingin akan datang,” kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group di Chicago.
“Pasar melihat gambaran besarnya, berlawanan dengan angka permintaan jangka pendek yang terkena dampak badai,” jelas dia.
Banyak investor tetap khawatir bahwa kenaikan inflasi akan mengurangi permintaan bahan bakar. Badan Energi Internasional memperingatkan bahwa ekonomi global mungkin masuk ke dalam resesi.