Suratkabarnasional.com – Jerman memperingatkan China agar tidak meningkatkan ketegangan dengan Taiwan. Berlin berjanji membantu Taipei jika terjadi konflik dengan Beijing. Pernyataan itu ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Annalena Baerbock pada Selasa (2/8/2022) selama konferensi pers Perjanjian Non-Proliferasi PBB di New York seperti dilaporkan Der Spiegel. “Kami tidak menerima ketika hukum internasional dilanggar dan tetangga yang lebih besar menyerang tetangganya yang lebih kecil,” ungkap Baerbock.
Dia menambahkan prinsip ini juga berlaku untuk China. Pernyataan Baerbock muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China ketika Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Selasa. Beijing berulang kali memperingatkan mereka akan menafsirkan langkah seperti itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya dan penghinaan terhadap kebijakan Satu China yang diakui secara resmi oleh Washington. Mengomentari kunjungan Ketua DPR AS, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan beberapa politisi AS “secara terbuka bermain api”.
Wang mengecam upaya Washington membuat insiden di Selat Taiwan secara artifisial. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menegaskan, jika Pelosi “berani” melakukan perjalanan ke Taiwan, Tentara Pembebasan Rakyat tidak akan tinggal diam dan akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan kuat untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China.
Ketika ketegangan terus meningkat, beberapa outlet berita Asia melaporkan peningkatan aktivitas militer oleh Beijing dan Taipei di Selat Taiwan pada Selasa. Sementara itu, Independent melaporkan kapal-kapal Angkatan Laut AS juga telah dikirim ke wilayah tersebut untuk “pengerahan rutin.” Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bersikeras “keputusan sepenuhnya ada di tangan Ketua DPR” dan pemerintah tidak tahu apa yang ingin dilakukan Pelosi. Kunjungan itu menandai pertama kalinya seorang ketua DPR AS melakukan perjalanan ke pulau yang diperintah sendiri dalam 25 tahun.