suratkabarnasional.com – Sudah cukup banyak kasus kesehatan yang terjadi gegara vape. Terbaru, seorang wanita menceritakan kisahnya hampir tewas gegara kerap mengisap vape. Wanita itu bernama Jodie Hudson (26). Wanita asal Inggris itu mengaku menggunakan vape di mana dan kapan saja setiap hari. Jodie bahkan tidak berniat untuk berhenti menggunakan vape.
Dikutip dari detikHealth, pada bulan September, Jodie mengalami pusing parah dan sesak napas hingga kesulitan bergerak. Ia lantas dilarikan ke UGD RS Bassetlaw. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, Jodie disebut mengalami pneumonia akibat kebiasaan menggunakan vape. Jodie mengaku ketakutan, terlebih ia memiliki anak yang masih berusia 2 tahun bernama Dillon. Ia mendesak orang-orang lain yang masih menggunakan vape untuk segera berhenti.
“Saya sebenarnya menganggap vape lebih membuat ketagihan bila dibandingkan dengan rokok. Dengan vape Anda bisa memilih beragam rasa,” ucap Jodie dikutip dari Daily Mail. “Ketika saya menggunakan vape sekali pakai, saya bisa membelinya hingga dua sampai tiga kali seminggu, terus menjadi setiap hari,” sambungnya.
Sebelumnya pergi ke rumah sakit, ia mengeluhkan radang amandel hingga merasakan kesulitan napas. Jodie merasa tidak enak badan hingga mengalami serangan panik karena takut merasa oksigen yang ia dapatkan sangat sedikit. Setelah pergi ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa tingkat oksigen Jodie sangat rendah. Ia juga mengalami tekanan darah rendah dan detak jantung yang tinggi.
Ketika dokter mendiagnosa Jodie mengalami pneumonia, ia mengaku sangat terkejut. Pneumonia merupakan infeksi dada yang mempengaruhi kantung udara kecil di paru-paru. Kondisi ini membuat kantung-kantung tersebut meradang dan berisi cairan sehingga pengidapnya lebih sulit bernapas. “Dokter mengatakan bahwa jelas vaping berdampak pada paru-paru saya. Mereka tidak mengatakan apakah ada kerusakan permanen atau apapun, tetapi saya harus kembali melakukan rontgen untuk memeriksanya,” ucap Jodie.
“Saya takut sekali. Saya tidak ingin anak saya tumbuh tanpa orang tua. Dokter mengatakan saya harus berhenti menggunakan vape karena keadaan bisa saja lebih memburuk,” sambungnya. Selain itu, Jodie mengaku juga mengidap asma karena kebiasaan menggunakan vape. Ia kini harus menggunakan inhaler untuk sepanjang hidup.
“Ini mungkin sebuah peringatan, sekarang aku baru benar-benar bisa berhenti. Aku tidak akan pernah merokok atau menggunakan vape lagi. Saya minta orang-orang untuk berhenti saja, tidak ada alasan lain selain kesehatan Anda sendiri, selamatkan diri Anda,” pungkasnya.