Industri teknologi tengah dihantui gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa waktu belakangan. Misalnya, seperti yang dilakukan Netflix, Tesla, Clubhouse, Coinbase, dan lainnya. Kini, GameStop pun menempuh langkah yang sama. Perusahaan ritel game raksasa di Amerika Serikat itu dilaporkan melakukan PHK pada sejumlah karyawannya, termasuk Chief Financial Officer (CFO) GameStop, Mike Recupero. Tidak diketahui berapa banyak karyawan yang terdampak dalam PHK GameStop kali ini. Namun, outlet media Kotaku memperkirakan karyawan yang di-PHK sebagian besar adalah yang bekerja di kantor pusat (headquarters/HQ) GameStop di Grapevine, Texas, AS.
Pemangkasan itu dilakukan karena GameStop memutuskan untuk mengubah haluan bisnisnya ke arah yang lebih agresif, yakni ke bisnis game berbasis blockchain. Hal itu terkonfirmasi dari memo internal perusahaan yang bocor ke publik. Dalam memo itu CEO GameStop, Matt Furlong, merinci sejumlah update bisnis GameStop. Saat ini, GameStop tengah mencoba merambah bisnis blockchain. Furlong mengatakan, setelah 18 bulan berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur, sumber daya manusia, hingga teknologi, GameStop bakal meluncurkan marketplace non-fungible token (NFT) dalam waktu dekat. Selama tahun 2021 dan paruh pertama 2022, Furlong mengatakan bahwa GameStop telah melakukan perekrutan terhadap lebih dari 600 karyawan. “Kini fokus kami adalah mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Ini berarti juga mengharuskan perusahaan menghilangkan biaya (cost) berlebih,” tulis Furlong dalam memo.
Furlong melanjutkan, PHK terhadap sejumlah pegawai perlu dilakukan agar GameStop bisa beroperasi dengan efektif sehingga dapat mencapai profitabilitas. Dalam memonya, Bos GameStop itu juga mengumumkan bahwa CFO GameStop Mike Recupero meninggalkan perusahaan. Posisi bos keuangan GameStop selanjutnya diwariskan ke Diana Saadeh-Jajeh. Jajeh sebelumnya menjabat sebagai Chief Accounting Officer di GameStop.
“Perubahan ini akan memungkinkan kami untuk beroperasi dengan cara yang menguntungkan, di saat kami menjalankan strategi kami untuk mengejar pertumbuhan penjualan dalam bisnis perdagangan kami dan meluncurkan produk baru yang memberdayakan pelanggan dalam aset digital dan game berbasis web3,” tulis Furlong. Kendati mulai merambah bisnis game web3, GameStop tampaknya masih akan mempertahankan bisnis ritelnya. Pasalnya, dalam memonya, Furlong mengatakan bahwa perusahaan masih akan melakukan investasi signifikan pada karyawan tokonya. “Orang-orang ini (karyawan toko ritel GameStop) adalah jantung dari GameStop. Kami akan membagikan detail mengenai investasi ini dalam beberapa minggu mendatang,” tulis Furlong di memonya, Minggu (10/7/2022).