IMF Beri Peringatan Keras Terkait Utang dan Ekonomi Dunia, Siap Rangkul China?

0
48
Suratkabarnasional.com – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva berharap China dan negara-negara yang tergabung dalam G20 segera bergerak mengurangi utang global.
“Ini adalah topik yang kita tidak bisa berpuas diri,” kata dia dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters.
Ia menyoroti langkah penting untuk segera membentuk Kerangka Kerja Bersama (Common Framework) dengan tujuan fokus utang dari G20 serta kreditur Paris Club.
“Jika kepercayaan terkikis hingga (secara berulang), Anda tidak tahu di mana itu akan berakhir,” ujarnya lagi..
Ia mengaku sudah berbincang dengan Presiden Indonesia Joko Widodo selama pertemuan G7 di Jerman dan mendesak Jokowi untuk turut mendukung kesepahaman bersama terkait utang sebelum KTT G20.
“Para pemimpin G20 tidak ingin berada dalam situasi di mana masalah itu mendominasi pembicaraan hanya karena kami tidak membuat kemajuan,” kata Georgieva.
Saat ini, ujar dia, lebih dari 30% negara berkembang terjerat utang dan situasi ini sangat berpotensi semakin buruk karena negara-negara maju mulai bergerak menaikkan suku bunga.
Ia bahkan menyoroti sejumlah negara, tidak terkecuali Sri Lanka yang baru-baru ini pemerintahannya hancur akibat goncangan ekonomi dan sulit mendapatkan bantuan. Kondisi ekonomi Sri Lanka bukan tidak mungkin akan terjadi pada negara lain di dunia.
Terlebih, kondisi politik Rusia dan Ukraina belum menunjukkan perkembangan positif dan memperburuk krisis pasar negara berkembang yang sebelumnya sudah sangat buruk akibat pandemi COVID-19.
Ia berharap, China bisa melakukan koordinasi dengan lebih baik bersama negara pemberi utang lainnya serta memperingatkan negara yang dipimpin Xi Jinping itu terkait krisis global jika masalah utang tak segera mendapatkan jalan keluar.
Georgieva juga memperlihatkan dukungan untuk mendorong China menyetujui usulan negara itu segera bersedia jadi ketua bersama komite kreditur Zambia.
Ia sendiri menegaskan, agar negara-negara di dunia tidak lagi saling menuding dan menyalahkan satu sama lain dan segera bersatu untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang semakin pelik.
“Pesan saya kepada semua orang adalah, mari berhenti menuding. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” kata dia