Suratkabarnasional.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Presidensi G20 menyumbang Rp7,4 triliun terhadap ekonomi domestik, yang meliputi konsumsi langsung Rp1,7 triliun.
Tidak cuma itu, tenaga kerja yang diserap dari kegiatan langsung perhelatan G20 di Bali, maupun dari kegiatan UMKM, tercatat sebanyak 33 ribu.
“Selama Presidensi G20 ini telah digelar kegiatan berjumlah 438 yang terdiri dari ministerial meeting, working group, engagement group, dan side event,” ujarnya dalam konferensi pers Capaian Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III, Senin (7/11).
Ia menuturkan realisasi kegiatan tersebut melebihi jumlah hari dalam satu tahun, yang dilakukan di 25 kota.
Adapun pada KTT G20 atau puncak perhelatan yang akan digelar di Bali terdapat 2.500 orang yang sudah mendaftar dari 39 delegasi negara, meliputi 20 negara anggota G20 yaitu 9 negara undangan, dan 10 lembaga dunia.
“Tentu dampak ke depannya apalagi pada saat G20 ini, ekonomi Indonesia tumbuh baik di level 5,72 persen dengan inflasi yang bisa ditekan turun di level 5,7 persen,” terang Airlangga.
Airlangga menilai Indonesia memiliki performa yang baik dalam memimpin G20. Apalagi, ia menambahkan purchasing power parity (PPP) atau paritas daya beli, ekonomi Indonesia menjadi nomor 7 di dunia dan kemungkinan masuk ke peringkat empat besar lebih cepat, yaitu pada 2030 mendatang.