Suratkabarnasional.com – Perusahaan otomotif asal China, BYD, sukses menyalip catatan penjualan mobil listrik Tesla di paruh pertama tahun 2022 ini. Keberhasilan perusahaan yang didukung oleh holding company milik Warren Buffet – Berkshire Hathaway tersebut, terukir dalam catatan penjualan 641 ribu mobil listrik Secara angka, memang tak terlampau jauh jika dibandingkan dengan Tesla yang bisa menjual hingga 564 ribu mobil listriknya sepanjang enam bulan di tahun 2022 ini. Namun, buat BYD, catatan tersebut menjadi sangat luar bisa. Sebab, jumlah tersebut merupakan 314% dari total penjualan mereka di periode yang sama pada tahun lalu.
Hal menarik lainnya, catatan BYD itu juga terukir di tengah sejumlah masalah yang sedang dihadapi Tesla. Mulai dari aturan di beberapa negara yang membuat sejumlah Tesla Model Y dan Model 3 harus ditarik kembali karena sistem panggilan daruratnya bermasalah, hingga masalah penurunan produksi pada pabriknya yang ada di Shanghai karena adanya lockdown akibat melonjaknya kembali kasus covid-19 di China. Sebagai perusahaan asal China yang berbasis di Shenzen, BYD memang juga memproduksi berbagai mobil listriknya di pabrik yang ada di China. Namun berbeda dari Tesla dan juga beberapa pabrikan mobil lainnya, BYD cukup beruntung karena pabriknya berada di wilayah yang tidak terimbas parah peningkatan kasus covid-19.
Secara umum keberhasilan BYD ini mendapatkan pujian luas dari berbagai pihak. Sekaligus menjadi tanda penguatan industri otomotif China dalam energi terbarukan. Tetapi beberapa pihak juga mengkritisi anggapan bahwa BYD telah melampaui penjualan Tesla. Sebab, dari total 564 ribu mobil yang mereka jual, hanya 323.519 yang benar-benar merupakan kategori mobil listrik atau electric vehicle (EV). Sementara itu, sisanya adalah mobil hibrida plug-in atau PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), yang dalam aturan di China masih dianggap sebagai kendaraan energi baru (new energy vehicles).
Di luar perdebatan tersebut, dalam tonggak sejarah lainnya, BYD juga tercatat berhasil menyalip LG sebagai perusahaan pembuat baterai mobil listrik terbesar kedua di dunia sejak bulan April lalu. Mereka hanya tertinggal dari Contemporary Amperex Technology (CATL) yang hingga kini masih menjadi produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.