SuratKabarNasional.com – Junior Chamber International bekerja sama dengan Indonesia Youth Diplomacy Local Chapter Bali menjadi tuan rumah Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum (BIYDF) pada tanggal 16 Februari 2024 di Quest San Hotel. Acara ini, yang menggarisbawahi pentingnya Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, menyaksikan partisipasi 25 individu muda dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, yang masing-masing bertugas mengartikulasikan perspektif mengenai salah satu dari 17 SDGs diantaranya: Tanpa Kemiskinan, Kesetaraan Gender, atau Aksi Iklim, dan yang lain sebagainya.
Setiap pembicara muda pada Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum tidak hanya menerima pengakuan atas upaya mereka tetapi juga penghargaan yang nyata. Mereka diberikan sertifikat prestasi sebagai pengakuan atas kerja keras dan dedikasi mereka terhadap topik Sustainable Development Goals (SDGs) yang mereka pilih. Selain itu, pemberian goodie bag juga merupakan bentuk apresiasi atas partisipasi mereka sehingga menambah kemeriahan acara.
Kompetisi ini menetapkan jangka waktu terstruktur untuk setiap peserta: lima menit untuk penyampaian pidato, dua menit untuk menjawab pertanyaan, dan satu menit untuk juri menilai. Penyampaiannya tanpa naskah, sesuai aturan, menjamin spontanitas dan penguasaan materi. Panel juri yang terhormat, terdiri dari Alexander Machukha, Ph.D., Michael Sandy, dan Krishna Chieppa, menilai pidato berdasarkan kejelasan dan relevansi konten dengan tema SDGs yang dipilih, kedalaman analisis, keakuratan tata bahasa, dan kemanjuran penyampaiannya, di samping kapasitas untuk menjawab pertanyaan setelahnya.
Sophia Ivy Emilie Wiyono, peserta dari SD Lentera Kasih BIYDF angkat bicara mengenai “Kehidupan di Bawah Air” sebagai salah satu dari 17 SDGs yang ditetapkan PBB. Dalam pidatonya, Sophia menunjukkan kelalaian kita sebagai umat manusia telah menempatkan lautan, rumah bagi banyak kehidupan, berada dalam bahaya besar. Polusi (terutama sampah plastik) dan penangkapan ikan yang berlebihan merupakan masalah utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Beliau juga menyampaikan bahwa kita patut mensyukuri apa yang telah diberikan oleh laut, dan membayangkan masa depan dimana manusia dapat hidup berdampingan dengan damai demi generasi penerus kita di masa depan. Sophia berhasil meraih juara 1 pada kompetisi tersebut, Lomba Pidato BIYDF tingkat SD. Para juri memujinya karena sadar dan memahami ancaman utama terhadap SDG yang dibawanya.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan penghargaan, dimana upaya dan keterampilan para peserta diakui sebagaimana mestinya. Pemenang Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum akan mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti acara JCI World Public Speaking di Kamboja. Penghargaan penting ini akan memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan keterampilan dan wawasan mereka di panggung internasional, sehingga semakin meningkatkan pengalaman dan paparan mereka terhadap seni berbicara di depan umum dalam konteks global. Rekomendasi ini berfungsi sebagai pengakuan atas kemahiran mereka dalam mengatasi isu-isu kritis melalui pidato yang jelas dan berdampak, selaras dengan Sustainable Development Goals set yang ditetapkan oleh PBB. Insentif ini menggarisbawahi komitmen kompetisi untuk membina talenta muda dan mendorong partisipasi mereka dalam wacana internasional.
Menjelang berakhirnya Kompetisi Public Speaking Forum Diplomatik Pemuda Internasional Bali tahun 2024, suasana dipenuhi dengan harapan dan antisipasi yang gamblang untuk masa depan. Pertunjukan luar biasa ini menunjukkan potensi besar generasi muda kita sebagai agen perubahan, dan perjalanan ke depan bagi para pembicara muda ini penuh dengan berbagai peluang. Advokasi dan keterlibatan mereka yang berkelanjutan di panggung internasional bertujuan untuk menginspirasi dan memimpin jalan menuju masa depan yang berkelanjutan dan adil bagi semua orang.