Brice Schuch Siswa SMP Bali Kiddy Mengkritik Sistem Pendidikan saat ini dalam Pidato yang dibawakan pada Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum

0
97

SuratKabarNasional.com – Junior Chamber International bekerja sama dengan Indonesia Youth Diplomacy Local Chapter Bali menjadi tuan rumah Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum (BIYDF) pada tanggal 16 Februari 2024 di Quest San Hotel. Acara ini, yang menggarisbawahi pentingnya Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, menyaksikan partisipasi 25 individu muda dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, yang masing-masing bertugas mengartikulasikan perspektif mengenai salah satu dari 17 SDGs diantaranya: Tanpa Kemiskinan, Kesetaraan Gender, atau Aksi Iklim, dan yang lain sebagainya.

Setiap pembicara muda pada Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum tidak hanya menerima pengakuan atas upaya mereka tetapi juga penghargaan yang nyata. Mereka diberikan sertifikat prestasi sebagai pengakuan atas kerja keras dan dedikasi mereka terhadap topik Sustainable Development Goals (SDGs) yang mereka pilih. Selain itu, pemberian goodie bag juga merupakan bentuk apresiasi atas partisipasi mereka sehingga menambah kemeriahan acara.

Kompetisi ini menetapkan jangka waktu terstruktur untuk setiap peserta: lima menit untuk penyampaian pidato, dua menit untuk menjawab pertanyaan, dan satu menit untuk juri menilai. Penyampaiannya tanpa naskah, sesuai aturan, menjamin spontanitas dan penguasaan materi. Panel juri yang terhormat, terdiri dari Alexander Machukha, Ph.D., Michael Sandy, dan Krishna Chieppa, menilai pidato berdasarkan kejelasan dan relevansi konten dengan tema SDGs yang dipilih, kedalaman analisis, keakuratan tata bahasa, dan kemanjuran penyampaiannya, di samping kapasitas untuk menjawab pertanyaan setelahnya.

Brice Schuch, peserta BIYDF dari SMP Bali Kiddy, angkat bicara mengenai Pendidikan Berkualitas sebagai salah satu SDGs utama yang ditetapkan oleh PBB. Ia menunjukkan kelemahan sistem pendidikan modern yang memprioritaskan membuat siswa tidak membuat kesalahan dan bekerja secara individu, alih-alih membuat mereka fokus belajar dari kesalahan dan tumbuh bersama sebagai sebuah tim. Ia yakin kita bisa belajar banyak hal di luar lembaga pendidikan, dan memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang lebih besar selain hiburan. Brice juga mengemukakan sejarah sistem pendidikan modern, dan mengapa sistem tersebut mendorong orang untuk menjadi pekerja dibandingkan menjadi pemikir. Di tangan yang salah, pendidikan bisa dijadikan senjata dan indoktrinasi. Namun pada sisi yang benar, hal ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan menjawab banyak pertanyaan demi masa depan yang lebih baik. Ia berhasil meraih Juara 1 Lomba Pidato BIYDF tingkat junior. Para juri menyukai kritiknya terhadap kualitas pendidikan kita secara umum.

Acara ini diakhiri dengan upacara penghargaan, dimana upaya dan keterampilan para peserta diakui sebagaimana mestinya. Pemenang Kompetisi Public Speaking Bali International Youth Diplomatic Forum akan mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti acara JCI World Public Speaking di Kamboja. Penghargaan penting ini akan memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan keterampilan dan wawasan mereka di panggung internasional, sehingga semakin meningkatkan pengalaman dan paparan mereka terhadap seni berbicara di depan umum dalam konteks global. Rekomendasi ini berfungsi sebagai pengakuan atas kemahiran mereka dalam mengatasi isu-isu kritis melalui pidato yang jelas dan berdampak, selaras dengan Sustainable Development Goals set yang ditetapkan oleh PBB. Insentif ini menggarisbawahi komitmen kompetisi untuk membina talenta muda dan mendorong partisipasi mereka dalam wacana internasional.

Menjelang berakhirnya Kompetisi Public Speaking Forum Diplomatik Pemuda Internasional Bali tahun 2024, suasana dipenuhi dengan harapan dan antisipasi yang gamblang untuk masa depan. Pertunjukan luar biasa ini menunjukkan potensi besar generasi muda kita sebagai agen perubahan, dan perjalanan ke depan bagi para pembicara muda ini penuh dengan berbagai peluang. Advokasi dan keterlibatan mereka yang berkelanjutan di panggung internasional bertujuan untuk menginspirasi dan memimpin jalan menuju masa depan yang berkelanjutan dan adil bagi semua orang.