Suratkabarnasional.com – Akibat kekurangan zat besi pada anak bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
Untuk itu, penting bagi setiap orangtua untuk mengenali ciri-ciri anak kekurangan zat besi sebelum terlambat.
Dilansir dari Mayo Clinic, zat besi penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Mineral ini juga berguna untuk membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen saat dibutuhkan tubuh.
Untuk mengenal lebih dekat masalah kesehatan ini, kenali beberapa tanda anak kekurangan zat besi yang pantang disepelekan.
Ciri-ciri anak kekurangan zat besi
Ketika anak kekurangan zat besi, si kecil bisa mengalami kondisi yang dikenal dengan anemia kekurangan atau defisiensi zat besi.
Disarikan dari beberapa sumber, beberapa ciri-ciri anak kekurangan zat besi di antaranya:
- Kulit terlihat pucat
- Mudah lelah atau tidak bertenaga
- Sering rewel
- Kerap pusing atau sakit kepala
- Tangan dan kaki dingin
- Tumbuh kembang anak terlambat dibandingkan sebayanya
- Tidak nafsu makan
- Napas cenderung lebih cepat dibandingkan biasanya
- Anak mengalami masalah perilaku
- Sering sakit atau gampang tertular penyakit
- Anak gemar makan sesuatu yang tidak biasa, seperti mengunyah es batu, menggigiti pensil, kertas, tanah, atau barang yang tak lazim sebagai makanan
Jika orangtua mendapati tanda anak kekurangan zat besi di atas, segera periksakan buah hati ke dokter.
Dilansir dari Kid’sHealth, dokter bisa mendeteksi masalah kesehatan ini setelah melakukan pemeriksaan fisik dan melihat hasil tes darah anak.
Siapa saja anak yang berisiko kekurangan zat besi?
Ada beberapa kelompok anak yang rentan mengalami kekurangan zat besi, antara lain:
- Bayi yang lahir premature atau lahir dengan berat badan rendah
- Bayi yang diberi susu selain ASI sebelum usianya genap 1 tahun
- Bayi yang diberi ASI eksklusif tapi tidak diberikan makanan pendamping ASI mengandung zat besi tinggi setelah usianya 6 bulan
- Bayi yang diberi susu formula tapi tidak diperkaya dengan zat besi
- Anak usia 1-5 tahun yang minum susu sapi, kambing, atau kedelai lebih dari 750 ml per hari
- Anak penderita penyakit kronis atau memiliki kelainan bawaan lahir
- Anak-anak yang tidak sering diberi makanan tinggi zat besi seperti daging, telur, ayam, hati
- Anak yang memiliki berat badan berlebih atau berat badan di bawah ideal
- Remaja putri yang mulai rutin haid
Pastikan orangtua mewaspadai ciri-ciri anak kekurangan zat besi di atas, terutama bagi kelompok berisiko tinggi karena anemia pada anak ini.