Begini Pandangan Industri Otomotif pada Mobil China

0
61

Suratkabarnasional.com – Saat ini industri otomotif sedang berkembang pesat di negara China. Mereka berhasil meniru atau mereplika mobil-mobil dari negara lain, dengan desain yang mirip. Menurut sejarah, rata-rata warga China pada era 1990-an tidak mampu membeli kendaraan impor. Itu sebabnya, mereka kemudian membuat mobil sendiri termasuk komponen dan bahan-bahannya.

Jumat 8 Juli 2022, adanya bakat dan kemampuan terkait industri otomotif membuat negara tersebut berhasil membangun mobil sendiri untuk memenuhi permintaan pasar otomotif lokal. Bahkan mereka meniru visual mobil global yang ikonik, tetapi dibuat dengan biaya lebih rendah.Maka tak heran, negara tersebut sempat dijuluki dengan peniru andal berbagai barang, termasuk ponsel pintar. Menurut mereka, penyalinan atau peniruan bukan sebagai tindakan jahat, tetapi sebagai cara untuk menghargai kecerdikan desain aslinya.

Banyak dari berbagai produsen mobil di sana yang sukses menjual produk kendaraannya di berbagai negara. Apalagi saat ini, industri otomotif sedang beralih dari mesin konvensional menjadi EV (Electric Vehicle), yang membuat mereka semakin bersemangat untuk mengembangkan produk tersebut.

Salah satu pabrik China berhasil mengembangkan mobil listrik dengan berbagai jenis, mulai dari SUV hingga mobil mini. Bahkan teknologi yang digunakan pun sangat mengesankan dan lebih canggih dalam mengembangkan mobil ramah lingkungan ini. Banyak dari beberapa produsen mobil luar telah cukup percaya pada kinerja dan keandalan komponen EV China. Ada salah satu perusahaan otomotif raksasa asal Jepang memilih untuk mengalihdayakan beberapa kebutuhan motor listrik ke OEM China. Oleh karena itu, beberapa produsen mobil mendirikan pabrik baru di sana untuk meningkatkan produksi dan penjualan terhadap kendaraannya. Mereka percaya, jika mobil barunya dikembangkan di sana akan menjadi lebih baik dengan berbagai komponen pilihan untuk membuat mobil modern. Sebagai tambahan informasi, untuk pasar otomotif di negara tirai bambu ini terus memimpin seiring dengan pemulihan industri setelah mengalami pandemi Covid-19 dan krisis chip semikonduktor. Diketahui, pada tahun 2020 China berhasil menjual 20,2 juta unit kendaraan penumpang di negaranya.