Suratkabarnasional.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke China pada Selasa (26/7). Dalam kunjungan tersebut, Jokowi bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang.
Misi kunjungan Jokowi berbeda dibandingkan pada kunjungan saat awal ia menjabat sebagai Presiden RI pada lawatan 2015.
Pada kunjungan kali ini, China-RI sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, pun membawa keuntungan bagi kawasan dan dunia.
“Republik Rakyat Tiongkok [China] adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia,” ucap Jokowi saat bertemu Xi Jinping, dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Li, Jokowi mengungkapkan harapannya untuk membahas berbagai kerja sama.
“Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Li, saya berharap kita dapat membahas berbagai kerja sama, khususnya di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan angka perdagangan RI dengan China.
Jika Jokowi dalam kunjungannya ke China pada tahun ini membawa agenda peningkatan ekonomi, Jokowi pada kunjungannya pada 2015 menekankan pada peralihan ekonomi.
Jokowi menilai ekonomi Indonesia kala itu berada dalam tahap transisi penting, yakni dari ekonomi yang mengandalkan ekspor komoditas mentah, beralih ke perekonomian yang lebih menciptakan nilai tambah.