Suratkabarnasional.com – Praktisi keselamatan Jusri Pulubuhu mengimbau pemilik kendaraan listrik, baik mobil maupun motor bertenaga baterai tidak menggunakan kendaraan tersebut sebagai alat transportasi mudik lebaran 2023. Hal ini berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan ke kampung halaman. Menurut Jusri isu pertama dari kendaraan listrik saat dibawa mudik adalah daya jangkau dan juga fasilitas pengisian daya.
Ia menilai infrastruktur pendukung ini masih belum merata di berbagai daerah. “Masalah recharging ini belum begitu sebaik seperti infrastruktur kendaraan konvensional, maka para pengguna motor atau mobil listrik, saya sarankan untuk tidak menggunakannya jika jarak lebih dari 300 km atau enam jam lebih perjalanan,” kata Jusri, mengutip Antara, Senin (10/4/2023). Menurut dia ketika para pemilik kendaraan listrik memaksa menggunakannya pada saat mudik, mereka bakal menemukan berbagai kesulitan selama perjalanan ke kampung halaman.
“Jadi nanti Anda akan mengalami kesulitan sendiri, lebih-lebih kalau rute tujuan atau kampung kita ini agak keluar dari kota-kota besar gitu ya. Nah otomatis kebutuhan listriknya akan sedikit sulit,” jelas dia. Namun untuk pemilik kendaraan listrik yang memiliki kampung halaman dengan jarak di bawah 200 km atau jarak tempuh di bawah enam jam perjalanan, Jusri mengatakan kendaraan listrik masih layaknya untuk digunakan. Sementara itu, PLN memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk masyarakat yang menggunakan mobil listrik selama periode mudik lebaran tahun ini.
SPKLU ini tersebar di 237 lokasi dan 15 titik di antaranya ditempatkan di rest area jalan tol sepanjang Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan ratusan SPKLU ini menjadi bentuk komitmen perusahaan pelat merah tersebut untuk menyiapkan ekosistem mumpuni bagi pengguna kendaraan listrik di Indonesia. “PLN memastikan infrastruktur pendukung kendaraan listrik tersedia di jalur mudik, sehingga memudahkan pengguna mobil listrik yang mudik untuk melakukan pengisian daya,” kata Darmawan beberapa waktu lalu.