Suratkabarnasional.com – Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/8) sore waktu AS atau Sabtu (6/8) pagi WIB, mengakhiri pelemahan yang terjadi selama beberapa waktu kemarin.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menguat 80 sen atau 0,9 persen ke US$94,92 per barel. Tapi, minyak Brent masih melemah 8,7 persen pada sepekan kemarin.
Analisis menyebut penguatan harga minyak yang terjadi pada akhir pekan kemarin ditopang oleh data pertumbuhan penciptaan lapangan kerja di AS yang kuat.
Departemen Tenaga Kerja AS pada akhir pekan kemarin memang merilis data penciptaan lapangan kerja naik tinggi pada Juli kemarin karena data penggajian pekerja non pertanian naik 528 ribu pekerjaan.
Kenaikan itu merupakan yang terbesar sejak Februari. Kenaikan itu meningkatkan keyakinan pasar atas prospek kenaikan permintaan minyak sehingga membuat harganya menguat.
“Ini adalah data ekonomi yang kuat yang mendukung kenaikan pasar minyak hari ini”, kata Direktur Energi Berjangkadi Mizuho Bob Yawger.
Ia menambahkan data itu telah berhasil meredam kekhawatiran pasar atas resesi ekonomi yang mengancam AS akibat lonjakan inflasi belakangan ini.
Namun, pasar minyak pada pekan kemarin masig mendaptkan beban dari keputusan OPEC+ yang menaikkan target produksi minyaknya sebesar 100 ribu barel per hari (bph) pada September nanti.