Kasus 2 Remaja Bunuh Bocah Demi Uang Miliaran

0
45

Suratkabarnasional.com – Dua remaja berinisial AD (17) dan MF (14) tega membunuh seorang bocah 11 tahun, MFS untuk diambil organnya dan dijual ke luar negeri. AD yang masih duduk di bangku kelas XII SMA di Makassar mengaku mendapat situs jual beli organ dari mesin pencari asal Rusia, Yandex. Namun rencana AD dan MF menjual organ tubuh MFS gagal lantaran calon pembeli yang dihubunginya tidak lagi membalas. Ambisi menjadi kaya dengan penjualan organ manusia pupus dan kini AD dan MF justru terancam bui karena aksi kejamnya.

Dihadirkan di Polrestabes Makassar pada Selasa (10/1/2023), AD membeberkan chatnya dengan calon pembeli organ tubuh MFS. AD menjelaskan seusai membunuh MFS di rumahnya, ia lalu menghubungi calon pembeli organ tubuh korban melalui surat elektronik. Kepada polisi AD mengaku menemukan situs jual beli organ tubuh tersebut seorang diri.

“Aku cari sendiri, cari-cari,” ucap AD.

AD lalu menawarkan kepada sosok tersebut sejumlah organ tubuh milik MFS.

“Ini ada organ ginjal, jantung, paru-paru, hati,” ucap AD.

AD mengatakan percakapan tersebut menggunakan bahasa Inggris.

Sosok calon pembeli organ tubuh tersebut kemudian bertanya soal lokasi AD dan MF, namun setelah itu ia tak membalas pesan kedua pelaku.

“Lokasinya di mana, terus dia tidak balas,” ujar AD.

Merasa panik calon pembeli tak kabar, AD dan MF akhirnya memutuskan untuk memasukan jasad korban ke dalam plastik.

Mereka lalu membuang jasad korban Waduk Nipa-nipa.

“Karena panik, dia enggak balas,” kata AD.

Jasad MFS kemudian ditemukan dengan kondisi kedua kaki dan tangan terikat di Waduk Nipa-nipa pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Korban Dibujuk Uang Rp 50 Ribu. AD datang dengan mengendarai sepeda motor ke salah satu mini market yang berada di Jalan Batua Raya, Kota Makassar untuk menculik korban MFS. Pelaku AD mengajak korban untuk membantunya membersihkan rumah miliknya dengan imbalan uang Rp 50.000. MFS pun bersedia ikut ke rumah AD.

AD mengaku mengenal korban.

“Kenal, tapi tidak akrab, hanya kebetulan,” kata AD.

Tiba di rumah AD, MFS diminta menunggu sambil menonton di laptop.

Saat itulah, pelaku membunuh MFS dengan mencekik dari belakang dan membenturkan kepala korban ke tembok sebanyak 5 kali hingga meninggal.

“Aku cekik, baruku banting, lalu bawa ke Waduk Nipah,” ucap AD.

Di saat pembunuhan sadis tersebut terjadi, hanya ada AD, MF dan korban.

Orangtua AD sedang bekerja menjaga warung.

“Orangtua di warung,” ujar AD.