Suratkabarnasional.com – Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah tembus lebih dari 51 ribu jiwa per Selasa (28/22023). Puluhan ribu orang juga masih hilang ketika pihak berwenang Turki telah menghentikan hampir seluruh misi penyelamatan di lapanganBadan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) melaporkan sebanyak 45.089 orang tercatat meninggal dunia akibat gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 pada 6 Februari lalu itu. Sebanyak 108 ribu warga ikut terluka akibat bencana tersebut.
Dikutip Reuters, pihak berwenang juga mencatat total ada sekitar 160 ribu gedung yang membuat 520 ribu apartemen runtuh atau rusak parah akibat gempa yang menyasar wilayah selatan dan tenggara Turki ini.Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan setidaknya 6.000 orang tewas akibat gempa yang sama di Suriah. Sebagian besar korban tewas itu berada di wilayah pemberontak di timur laut Suriah.
Melansir Associated Press, ketua lembaga bantuan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, juga menuturkan puluhan ribu orang masih berstatus hilang baik di Turki dan Suriah. Ini memungkinkan jumlah korban tewas akibat bencana gempa paling dahsyat sejak satu abad terakhir ini bertambah. Hingga kini, Griffiths memaparkan Turki dan sekitarnya juga masih rawan diterjang gempa susulan. Sebab, sejak gempa dahsyat pada 6 Februari lalu, Turki dan sekitarnya telah diterjang setidaknya 1.000 gempa susulan yang tak jarang berkekuatan cukup besar.
Penanganan bencana belum usai, Turki bahkan sudah kembali diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (27/2/2023). Satu orang tewas dan 29 bangunan hancur akibat gempa terbaru itu. Pusat gempa itu berada di kedalaman 6,15 kilometer. Guncangan itu terjadi beberapa pekan setelah gempa dahsyat mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu.