Teken Perjanjian, Merger IndiHome-Telkomsel Tuntas Di Kuartal III 2023

0
44

Suratkabarnasional.com – IndiHome resmi mulai berpisah dari Telkom untuk kemudian bergabung dengan Telkomsel yang ditargetkan tuntas Kuartal III 2023. “PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel,” demikian dikutip dari keterangan resmi Telkom, Kamis (6/4/2023).

“Transaksi ini mendapat dukungan dari Telkom dan Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel,” lanjut keterangan itu. CSA Signing ini “diharapkan akan selesai pada awal kuartal ketiga tahun 2023, tergantung dari persetujuan regulator dan pemegang saham.” “Setelah penandatanganan CSA, rangkaian proses persiapan integrasi layanan fixed broadband dan seluler untuk pelanggan ritel akan segera dilakukan,” ungkap keterangan perusahaan.

Penggabungan IndiHome ke Telkomsel ini diharapkan membuat Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup akan sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Sementara, Telkom fokus pada Business to Business (B2B).  “Proses integrasi layanan broadband untuk pelanggan ritel TelkomGroup adalah bagian dari tranformasi bisnis ‘Five Bold Moves’ untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar telekomunikasi digital di Indonesia,” tutur Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.

Keuntungan buat warga apa ?

Pihak perusahaan menyebut integrasi IndiHome dengan Telkomsel “akan memungkinkan masyarakat memperoleh layanan broadband yang lebih luas.” “Pelanggan dapat berpindah tempat dengan bebas, tanpa khawatir kehilangan layanan,” menurut keterangan Telkom.

Dari sisi perusahaan, transformasi bisnis TelkomGroup juga membuka peluang perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien, baik dari struktur bisnis perusahaan, alokasi modal, dan biaya operasional.  Yuen Kuan Moon, CEO Grup Singtel, menuturkan integrasi ini akan memberikan lebih banyak pilihan, inovasi, dan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan. Selain itu, lanjutnya, “mendorong sinergi biaya dari penggunaan jaringan yang lebih tinggi, konvergensi sistem, saluran penjualan dan pemasaran, dan fungsi pendukung lainnya.”

Skema saham

Sebelum kesepakatan ini, IndiHome mulanya berada di bawah Telkom. Sementara, Telkomsel punya komposisi saham 65 persen Telkom dan 35 persen Singapore Telecom Mobile TTE (Singtel Mobile). Dengan pemisahan usaha IndiHome dari Telkom ini, Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi induknya.  Nilai IndiHome mencapai Rp58,3 triliun (setara dengan US$5,1 miliar) atau akan 50 persen lebih tinggi dari ekuitas Telkom jika digabungkan dengan perjanjian komersial lainnya antara Telkom dan Telkomsel. Hal ini mengakibatkan transaksi tersebut dikategorikan sebagai transaksi material yang memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen Telkom. Mendukung kesepakatan itu, Singtel menggunakan haknya untuk mengambil 0,5 persen saham baru di Telkomsel senilai Rp2,7 triliun (sekitar US$236 juta) dalam bentuk tunai.

Hal ini menjadikan kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen. Sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen dari sebelumnya 65 persen. “Kami meyakini bahwa integrasi layanan IndiHome nantinya akan semakin memperkuat posisi Telkomsel di industri telekomunikasi dan digital di Indonesia, sekaligus membuktikan keseriusan kami dalam memajukan dan memperluas portofolio bisnis, terutama di layanan Fixed Mobile Convergence (FMC),” urai Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel.