Suratkabarnasional.com – Seorang pria bernama Liu Cheng Hsueh (43) ditemukan tewas membusuk di apartemen Jalan Dewi Madri Gang I, Lingkungan Temacun, Kelurahan Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Warga negara (WN) Taiwan itu diduga tewas karena sakit. “Telah ditemukan mayat seorang laki laki berkebangsaan Taiwan diduga karena sakit,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Rabu (18/1/2023).
WN Taiwan itu ditemukan tewas di kamar nomor 109 pada Selasa (17/1/2023) sekitar pukul 10.00 Wita. Ia diketahui sudah tinggal di apartemen tersebut sejak 2018 lalu. “Korban tinggal di residence sekitar tahun 2018 seorang diri dan menderita sakit diperkirakan mulai satu tahun setelah COVID-19, diduga korban menderita sakit batuk,” ujar Sukadi.
Kematian WN Taiwan itu diketahui setelah petugas kebersihan (cleaning service) apartemen bernama Sri Wahyuni alias Yuyun melaksanakan tugasnya sekitar pukul 08.00 Wita. Ia mulai melakukan bersih-bersih dari front office dan menuju lantai tiga, saat Yuyun turun ke lantai satu Yuyun mencium bau tidak sedap saat melewati kamar 109. Yuyun pun melaporkan hal itu ke rekan kerjanya bernama Nikmatul Hidayah alias Niki. Mereka lalu melapor kepada Manajer yaitu Erna Irawati Mulis. Mendapatkan laporan itu, manajer mengecek kebenaran bau tersebut. Ia juga sempat mengetuk pintu kamar 109 beberapa kali, namun tidak ada jawaban dari dalam. Setelah itu Erna mengambil kunci cadangan untuk buka pintu kamar 109. Namun karena melihat lalat warna hijau, ia mengurungkan niatnya membuka pintu tersebut. Erna menugaskan karyawan bernama Wikarno melapor ke Polsek Kuta dan Kepala Lingkungan Banjar Temacun Kuta. Setelah dilaporkan, pintu kamar 109 kemudian dibuka oleh petugas. Petugas menemukan WN Taiwan itu tewas terbaring di atas tempat tidur dengan posisi menghadap ke atas dengan kaki kanan menekuk ke atas, kaki kiri menekuk ke samping, dan kedua tangan di atas dada.
WN Taiwan itu ditemukan tewas memakai kaus warna hitam dan celana pendek warna biru. Pada bagian muka sudah lebam mayat, dengan kondisi kedua mata tertutup serta posisi kepala berada di barat dan kaki di timur. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah. Menurut Sukadi, sebelum ditemukan tewas, WN Taiwan itu sempat dicek ke dalam kamarnya. Ketika itu, ia mengaku kondisinya sedang baik-baik saja.
“Korban dicek di dalam kamarnya sekitar tiga hari lalu sebelum magrib dan kondisi korban baik-baik saja, karena sebelumnya korban sedang sakit sempat ditawarkan untuk diajak berobat, akan tetapi korban menolaknya,” ungkap Sukadi.
Polisi juga menemukan berbagai barang dan obat-obatan di kamar yang ditempati WN Taiwan tersebut. Berbagai barang yang ditemukan seperti dua buah ponsel merek Vivo dan Samsung, serta jam tangan G Shock ditemukan di atas tempat tidur di samping kiri jenazah. Selain itu, ditemukan pula money belt warna loreng bertuliskan Snapback Original di atas meja sebelah tempat tidur. Di dalam money belt itu berisi uang tunai Rp 905 ribu, dua cincin warna kuning, satu cincin warna putih, dan satu set gantungan kunci serta obat-obatan seperti Coredryl, Colfin, Woods, Coredril Nytex. Jenazah WN Taiwan itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar. Jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans Majelis Ta’lim Al-Hidayah Nahdlatul Ulama Tegeh Kuta.