Lato-Lato Bukan Mainan dari Indonesia

0
56

Suratkabarnasional.com – Mainan lato-lato kini sedang viral dan berada di mana-mana. Dimainkan banyak orang dari semua kalangan umur, mengeluarkan bunyi ‘nok nok nok’ yang nyaring.
Lato-lato atau juga disebut nok-nok adalah mainan jadul yang sempat populer di era 1990-an hingga awal 2000-an. Berikut adalah sejarah dari permainan lato-lato yang ternyata bukan dari Indonesia.

Lato-lato atau nok-nok bukan cuma tenar di Indonesia. Aslinya, mainan ini sudah viral lebih dulu di luar negeri.
Di luar Indonesia, lato-lato dikenal dengan berbagai nama. Mulai dari clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, dan clankers. Di luar negeri mainan ini cukup menguras kesabaran orang tua. Pasalnya, mainan ini dianggap cukup berbahaya karena bisa menyebabkan cedera.
Mainan ini konon muncul pertama kali tahun 1960-an dan mulai populer di Amerika Serikat. Mainan ini dikenal dengan sebutan clackers.
Mainan ini terdiri dari dua bola plastik atau kaca yang digantung dengan tali sederhana. Saat dimainkan, lato-lato menciptakan suara nok nok yang cukup keras.
Bahkan, jika dimainkan terlalu keras, bandul bisa pecah atau lepas dari talinya yang bisa membuat anak cedera.
Awalnya, clackers dibuat dengan kaca. Tapi, tingkat bahayanya lebih besar karena kerap pecah dan memicu cedera. Berangkat dari risiko tersebut, bahan utama mainan pun diganti dengan bola yang terbuat dari plastik sebagaimana yang tersedia saat ini.