Suratkabarnasional.com – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur telah melontarkan awan panas dan 22 kali letusan sejak Minggu (4/12/2022), pukul 12.00 WIB. Tepat satu tahun sebelumnya yaitu 4 Desember 2021, Semeru juga mengalami erupsi.
Gunung Semeru terpantau masih meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik pada Senin (5/12/2022) pagi.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Mukdas Sofian di Gunung Sawur mengatakan aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu pada periode pengamatan (5/12/2022) pukul 00.00-06.00 WIB mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.
Aktivitas Semeru juga terekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 1-8 mm dan lama gempa 50-140 detik, satu kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.
Masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Kemudian mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.