Suratkabarnasional.com – Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan warga Palestina tak akan diam usai pasukan Israel menyerang Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada Rabu (5/4/2023). Pernyataan itu terungkap usai Haniyeh bertemu dengan kepala organisasi Palestina lain di Beirut, Lebanon, pada Kamis (6/4/2023). “Rakyat Palestina kami dan kelompok perlawanan tak akan tinggal diam menghadapi agresi biadab (pasukan Israel),” kata Haniyeh, seperti dikutip AFP. Ia juga menyerukan semua organisasi Palestina untuk satu suara melawan Israel.
“Semua organisasi Palestina untuk menyatukan barisan dan mengintensifkan perlawanan mereka terhadap pendudukan Zionis (Israe),” ungkap Haniyeh. Komentar Haniyeh muncul usai Israel menuduh milisi Palestina menembakkan 34 roket dari Lebanon sehari usai serangan di Al Aqsa.
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan milisi-milisi Palestina bertanggung jawab atas serangan roket itu. “Kami tahu pasti itu adalah tembakan (milisi) Palestina. Bisa jadi Hamas, bisa jadi Jihad Islam. Kami masih mencoba menyelesaikannya, tapi itu bukan Hizbullah,” ucap Hecht kepada wartawan.
Ribut-ribut antara milisi Palestina dengan Israel mencuat usai pasukan Zionis menyerang Al Aqsa dua kali. Di waktu subuh dan malam harinya. Aksi pasukan Israel memicu kecaman internasional, terutama dari negara mayoritas Muslim seperti Mesir, Turki, hingga Indonesia. Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, bahkan meminta semua pihak untuk menahan diri agar konflik tak berlangsung lebih lanjut.