Melonjaknya Harga Pangan, Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Inflasi

0
51

Suratkabarnasional.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan ancaman inflasi akibat meningkatnya harga pangan. Ani, sapaan akrabnya, menyebut dalam situasi ketidakpastian ekonomi global dan perang antara Rusia dan Ukraina masalah pangan menjadi isu yang mengemuka. Sebab, pangan menjadi sumber inflasi dunia. Ia menuturkan perang membuat rantai pasok pangan maupun pupuk terganggu. Karenanya, beberapa negara sudah mengalami kenaikan harga pangan yang sangat signifikan.

“Kenaikan harga pangan yang sangat signifikan ini menjadi perhatian kita,” ujarnya dalam acara Securitization Summit 2022, Rabu (6/7). Menurut Ani, Indonesia memang memiliki pasokan pangan yang relatif aman. Dalam tiga tahun terakhir produksi beras maupun produk-produk komoditas bisa terpenuhi dengan baik. Bahkan, Indonesia masih bisa melakukan impor. Namun, sekali lagi ia mengimbau harus tetap berhati-hati karena isu pangan ini sensitif dan mengancam inflasi. “Ini tidak berarti kita terlena. Tantangan dan tekanan inflasi dari pangan harus kita waspadai,” terang Ani.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 4,35 persen pada Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Kenaikan inflasi tahunan yang berada di atas angka 4 persen ini merupakan yang tertinggi sejak 2017 alias lima tahun terakhir. Artinya, inflasi ini juga merupakan tertinggi sejak masa pandemi covid-19 dua tahun belakangan. Peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan harga pangan bergejolak (volatile food) yang signifikan mencapai 10,07 persen (yoy). Komoditas pangan yang meningkat meliputi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah akibat curah hujan tinggi di wilayah sentra sehingga menimbulkan gagal panen dan terganggunya distribusi.