Suratkabarnasional.com – Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu tertua di Nusantara yang berdiri pada awal Masehi. Oleh karena itu, bukan hal mengherankan apabila tidak banyak sumber sejarah yang dapat dijadikan rujukan. Sumber sejarah utama Kerajaan Tarumanegara adalah tujuh buah prasasti peninggalannya, salah satunya Prasasti Jambu atau Prasasti Pasir Koleangkak.
Letak Prasasti Jambu berada di atas sebuah bukit pasir Koleangkak, masuk ke dalam perkebunan karet Sadeng Djamboe, yang sekarang masuk wilayah Desa Parakan Muncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Penemu Prasasti Jambu adalah Jonathan Rigg, pada 1854. Berikut ini isi dari Prasasti Jambu.
Isi Prasasti Jambu
Isi Prasasti Jambu terdiri dari dua baris tulisan dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, yang dipahatkan pada sebuah batu cukup besar berbentuk menyerupai segitiga. Berdasarkan bentuk huruf Pallawa yang digunakan, diduga prasasti ini dibuat pada abad ke-5. Selain tulisan, pada Prasasti Jambu terpahat sepasang telapak kaki yang diduga milik Raja Purnawarman, yakni pembawa kejayaan Kerajaan Tarumanegara yang memerintah antara tahun 395-434.
Berikut ini isi Prasasti Jambu :
sriman=data krtajnyo narapatir=asamo yah pura tarumayam/ nama sri purnnavarmma pracura ri pusara bhedya bikhyatavarmmo/ tasyedam= pada vimbadvayam= arinagarotsadane nityadaksam/ bhaktanam yandripanam= bhavati sukhakaram salyabhutam ripunam//
Berikut ini terjemahan isi Prasasti Jambu :
“Gagah, mengagumkan, dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya-Yang Termashur Sri Purnnawarman-yang sekali waktu (memerintah) di Taruma, dan yang baju zirahnya terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak kakinya yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya.”