Profil Vadim Zimin, Pembawa Koper Nuklir Rusia yang Tewas Ditembak

0
52

Suratkabarnasional.com – Apabila kita memperhatikan setiap acara kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin, akan ada seseorang yang selalu membawa koper hitam kecil ketika pergi menemani sang Presiden. Koper hitam kecil tersebut rupanya berisi kendali hulu ledak nuklir. Usut punya usut, nama sosok pembawa koper tersebut adalah Vadim Zimin.

Menurut laporan, ia ditembak di rumahnya dengan pistol pneumatik Izh 79-9TM. Ia pun koma saat menerima perawatan intensif.

Oleh saudara laki-lakinya, Zimin ditemukan dalam genangan darah dengan luka tembak di kepala, di dapur flatnya yang terletak di Krasnogorsk, Moskow. Sementara istrinya tidak berada di tempat. Ia dikabarkan tengah pergi untuk merawat tentara yang berperang dalam invasi ke Ukraina. Istri Zimin ini bekerja sebagai petugas medis.

Banyak misteri yang menyelimuti kematian Zimin. Surat kabar Rusia, Moskovsky Komsomolets, mengatakan Zimin menerima tuduhan suap terkait peran seniornya di Administrasi Pabean Pusat. Ia telah membantah tuduhan tersebut, namun tetap dipecat dari jabatannya dan ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Banyak dugaan terkait kematiannya. Surat kabar mengatakan bahwa dia depresi karena kehilangan pekerjaan dan penghasilannya. Zimin diduga mencoba bunuh diri setelah minum-minum bersama saudaranya. Ia juga dilaporkan media Rusia mengalami overdosis. Namun, hal ini masih menjadi misteri. Vadim Zimin merupakan pensiunan kolonel atau mantan perwira keamanan Rusia berusia 53 tahun. Rupanya, tugas yang terkait dengan koper nuklir bukan hal baru baginya, karena Kolonel Zimin sudah bertanggung jawab atas tas nuklir selama menjadi anggota aktif di Dinas Keamanan Federal (FSS). Badan ini dulunya bernama Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) pada era Soviet.

Bersama pemimpin Kremlin, ia kerap terlihat membawa kendali hulu ledak nuklir sang Presiden. Ia memang sudah langganan menjaga koper berisi nuklir tersebut, bahkan ketika mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin masih menjabat. Zimin pun tetap menjaga keamanan dengan bertugas menangani koper yang dapat mengakhiri dunia itu, hingga Vladimir Putin menjabat. Ketika Soviet bubar pada dekade 1990-an, Putin menggantikan Boris Yeltsin sebagai Presiden Rusia yang baru. Saat itulah, Zimin dipromosikan ke pangkat kolonel di Rusia. Ia naik pangkat hingga mendapatkan posisi kolonel di bawah pengganti Vladimir Putin. Namun, tugas detail dari Zimin sebagai kolonel sebenarnya masih belum diketahui. Ia hanya terlihat membawa koper hitam yang menjadi simbol ketakutan negara Barat karena dapat memicu bencana jika benar-benar digunakan.